Kamis, 05 Februari 2015

PERANAN KREATIVITAS DALAM BELAJAR


PERANAN KREATIVITAS DALAM BELAJAR

1.      Pengertian Kreatif
Beberapa pengertian dari kreativitas,yaitu:
v  Kreatifitas ialah kemampuan berpikir  tentang sesuatu dengan cara baru dan tak biasa dan menghasilkan solusi yang unik atas suatu problem.
v  Kreatifitas merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menemukan dan menciptakan sesuatu hal baru,cara-cara baru,model baru yang berguna bagi dirinya dan bagi masyarakat.
v  Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi, atau unsur-unsur yang ada.
v  Kreativitas (berpikir kreatif atau berpikir divergen) adalah kemampuan- berdasarkan data atau informasi yang tersedia-menemukan banyak kemungkinan jawaban tehadap suatu masalah,dimana penekanannya adalah pada kuantitas, ketepatgunaan, dan keragaman jawaban.
v  Secara operasional kreativitas dapat dirumuskan sebagai kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas), dan orisinalitas dalam berpikir, serata kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, memperinci) suatu gagasan.
 Menurut ahli:
  • Widayatun: Kreativitas adalah suatu kemampuan untuk memecahkan masalah, yang memberikan individu menciptakan ide-ide asli/adaptif fungsi kegunaannya secara penuh untuk berkembang.
  •  James R. Evans: Kreativitas adalah keterampilan untuk menentukan pertalian baru, melihat subjek perspektif baru, dan membentuk kombinasi-kombinasi baru dari dua atau lebih konsep yang telah tercetak dalam pikiran
  • Santrock: Kreativitas adalah kemampuan untuk memikirkan tentang sesuatu dalam cara yang baru dan tidak biasanya serta untuk mendapatkan solusi-solusi yang unik.
  • Semiawan: Kreativitas adalah kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru dan menerapkannya dalam pemecahan masalah. Kreativitas meliputi baik ciri-ciri aptitude seperti kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility), dan keaslian (originality) dalam pemikiran, maupun ciri-ciri non aptitude, seperti rasa ingin tahu, senang mengajukan pertanyaan dan selalu ingin mencari pengalaman-pengalaman baru.
  • Munandar: Kreativitas adalah kemampuan untuk mengkombinasikan, memecahkan atau menjawab masalah, dan cerminan kemampuan operasional anak kreatif.
  • Freedam (1982):kreativitas sebagai kemampuan untuk memahami dunia, menginterprestasi pengalaman dan memecahkan masalah dengan cara yang baru dan asli.
  • Woolfook (1984) memberikan batasan bahwa kreativitas adalah kemampuan individu untuk menghasilkan sesuatu (hasil) yang baru atau asli atau pemecahan suatu masalah.
  • Guilford (1976) mengemukakan kreatifitas adalah cara-cara berpikir yang divergen, berpikir yang produktif, berdaya cipta berpikir heuristik dan berpikir lateral.
  • Pendapat Rhodes yang dikutip oleh Munandar (1987) yang mengemukakan kreativitas sebagai kemampuan dalam 4 P yaitu person, process, press, dan product. Menurut Rhodes, kreativitas harus ditinjau dari segi pribadi (person) yang kreatif, proses yang kreatif, pendorong kreatif dan hasil kreatifitas.
  • Cony Semiawan (1987) memberi batasan kreativitas sebagai kemampuan untuk menghasilkan atau menciptakan suatu produk baru.
  • S.C.Utami Munandar (dalam Alisyahbana, 1983) mengemukakan kreativitas sebagai kemampuan untuk mengubah dan memperkaya dunianya dengan penemuan-penemuan di bidang ilmu teknologi, seni mapun penemuan-penemuan di bidang lainnya.
  • Selo Sumarjan (1983) mengemukakan bahwa kreativitas adalah kemampuan yang efektif dalam menciptakan sesuatu yang baru, yang berbeda dalam bentuk, susunan, gaya, tanpa atau dengan mengubah fungsi pokok dari sesuatu yang dibuat itu.
  • Daldjoeni (1977) memberi pengertian tentang kreativitas tidak hanya kemampuan untuk bersikap kritis pada diri sendiri, tetapi juga kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dalam hal ini hubungan antara dirinya dengan lingkungan, baik dalam hal materiil, sosial maupun psikis.

2.Karakteristik Individu Kreatif atau Ciri-Ciri Peserta Didik Kreatif
Perilaku kreatif memiliki ciri-ciri khusus yang berbeda dengan perilaku yang umum. Perilaku kreatif seakan-akan “abnormal” karena terkadang tidak lazim ada pada lingkungan tertentu. Hal ini yang membuat, orang kreatif mendapat stigma “gila”. Tetapi, stigma ini akan menghilang jika sebuah perilaku kreatif sudah menjadi kebiasaan dalam suatu masayarakat tertentu.
Banyak ahli yang sudah merumuskan ciri-ciri perilaku kreatif. Di bawah ini akan dijelaskan satu-persatu.
Ciri-ciri perilaku kreatif yang dikemukakan oleh Torrence (dalam Utami Munandar, 1988) adalah:
  1. Berani dalam pendirian, berarti ia berani mempertahankan pendiriannya meskipun tidak sama dengan kebanyakan orang.
  2. Memiliki sifat ingin tahu
  3. Mandiri dalam berpikir dan menilai sesuatu
  4. Menjadi orang yang berpikir dengan tugas-tugasnya
  5. Bersifat intuitif atau mendasarkan pada gerak hati dalam pemenuhan kebutuhan
  6. Orang yang teguh
  7. Tidak mudah menerima penilaian dari orang lain, meskipun banyak orang yang menyetujuinya.
Sedangkan Guilford (dalam Munandar, 1988) mengemukakan ciri-ciri individu yang kreatif ditentukan dari:
  1. Flexibility, yaitu bagaimana keterbukaan seseorang pada gagasan baru, pengalaman dan kemampuan menggabungkan ide (dengan evaluasi mingguan, bulanan, tahunan)
  2. Fluency, yaitu bagaimana seseorang menuangkan ide -ide kreatif secara lancar (dengan cara memusyawarahkan ide-ide dengan karyawan)
  3. Redefinition, yaitu kemampuan seseorang dalam merespon sesuatu yang unik (seperti seorang pimpinan mengetahui apa yang dibutuhkan oleh karyawan ataupun keluarga karyawan.
  4. Originality, yaitu kemampuan seseorang dalam menangkap esensi dari informasi yang ditampilkan dalam bentuk figura/yang tertuang dalam judul karya (memberikan bonus apabila karyawan memiliki prestasi kerja)
  5. Elaboration, yaitu kemampuan memperluas ide serta kemampuan asosiatif untuk mengolah stimulus abstrak menjadi nyata.
Sementara itu dinyatakan oleh Utami Munandar (1988) bahwa karakteristik orang kreatif berdasarkan penelitian adalah sebagai berikut:
  1. Orang yang bebas dalam berpikir
  2. Orang yang memiliki daya imajinasi
  3. Bersifat ingin tahu
  4. Ingin mencari pengalaman baru
  5. Mempunyai inisiatif
  6. Bebas dalam mengemukakan pendapat
  7. Memiliki minat yang luas dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat
  8. Memiliki kepercayaan pada diri sendiri yang cukup besar.
  9. Tidak mau menerima pendapat orang lain begitu saja
  10. Tidak pernah bosan, dalam arti jarang putus asa dan akan selalu mencoba lagi sampai dapat memecahkan masalahnya.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan ciri-ciri perilaku kreatif antara lain:
  1. Berani dalam berpendirian, yaitu individu yang memiliki keberanian untuk menyatakan dan mempertahankan pendapat, yang diyakini kebenarannya meskipun bertentangan dengan sebagian besar orang lain.
  2. Tidak pernah berputus asa, yaitu orang yang tidak pernah bosan untuk mencoba dan mencoba lagi, sampai ia dapat menemukan jawaban masalahnya atau dapat memecahkan masalah yang dilakukan.
  3. Mempunyai inisiatif, yaitu orang yang selalu tampil di depan dalam menghadapi persoalan dan tidak pernah ragu untuk memulai sesuatu dimana orang lain ragu melakukannya serta selalu menjadi pencetus dalam pemecahan masalah.
  4. Menyukai pengalaman baru, yaitu orang yang suka mencari pengalaman untuk menambah wawasan dan pengetahuan serat menyukai tantangan yang menguji kemampuan.
  5. Mempunyai daya cipta, yaitu orang yang mempunyai ide -ide serta mampu mewujudkan dalam perilaku dan mampu menciptakan hal-hal dan suasana baru dalam interaksinya dengan lingkungan.
  6. Mempunyai minat luas, yaitu orang yang tertarik dalam berbagai hal dan berusaha menguasainya sebisa mungkin.
  7. Memiliki rasa percaya diri, yaitu orang yang memiliki keyakinan akan kemampuan dirinya bekerja sendiri, bersikap optimis dan dinamis.
Menurut Cropley (1999), terdapat 3 tahap perkembangan kreativitas diantaranya:
a)      Tahap prekonvensional (Preconventional phase)
Tahap ini terjadi pada usia 6–8 tahun. Pada tahap ini, individu menunjukkan spontanitas dan emosional dalam menghasilkan suatu karya, yang kemudian mengarah kepada hasil yang aestetik dan menyenangkan. Individu menghasilkan sesuatu yang baru tanpa memperhatikan aturan dan batasan dari luar.
b)      Tahap konvensional (Conventional phase)
Tahap ini berlangsung pada usia 9–12 tahun. Pada tahap ini kemampuan berpikir seseorang dibatasi oleh aturan-aturan yang ada sehingga karya yang dihasilkan menjadi kaku. Selain itu, pada tahap ini kemampuan kritis dan evaluatif juga berkembang.
c)      Tahap poskonvensional (Postconventional phase)
Tahap ini berlangsung pada usia 12 tahun hingga dewasa. Pada tahap ini, individu sudah mampu menghasilkan karya-karya baru yang telah disesuaikan dengan batasan-batasan eksternal dan nilai-nilai konvensional yang ada di lingkungan.
Tahap-tahap perkembangan kreativitas adalah:
a)      Tahap persiapan (preparation) yaitu mulai dengan mempelajari latar belakang masalah yang dihadapi.
b)      Tahap Konsentrasi (concentration) yaitu berpikir sepenuhnya tentang masalah tersebut.
c)      Tahap inkubasi (incubation) yaitu istirahat untuk penenangan dengan cara santai sejenak.
d)      Illumination yaitu tahap “AHA” pada saat itu mendapatkan suatu ide / gagasan tentang pemecahan masalah yang dihadapi tadi.
e)      Fertifikasi / produksi yaitu tahap terakhir mulai memecahkan masalah tersebut dan merealisasikan dalam bentuk ide-ide.

4. Faktor-faktor  yang Mempengaruhi Perkembangan Kreativitas
Ada lima factor yang dapat mempengaruhi kreativitas,yaitu:
a.    Factor  jenis kelamin
Anak laki-laki menunjukkan tingkat kreativitas yang lebih tinggi dari pada anak perempuan. Hal ini disebabkan adanya perbedaan pendekatan yang dilakukan oleh lingkungan untuk  anak laki-laki dan perempuan. Anak laki-laki lebih diberi kesempatan untuk mandiri dan mendapat dorongan baik dari keluarga maupun guru, sehingga mereka lebih menunjukkan sikap inisiatif dan spontan.
b.    Status social ekonomi
Anak-anak yang berasal dari status social ekonomi tinggi cenderung lebih kreatif  dari pada anak yang berasal dari status social ekonomi rendah. Kemungkinan hal ini ada kaitannya dengan pola asuh, di mana keluarga kaya lebih demokratis, sedangkan pada keluarga kurang mampu lebih bersifat otoritarium. Anak yang diasuh dengan pola asuh demokratis mempunyai peluang untuk mengekspresikan diri, minat dan aktivitasnya sendiri.
c.    Urutan kelahiran
Urutan kelahiran cukup menarik minat para pakar untuk sedikit lebih mendalam melihatnya. Sejumlah penelitian memberikan hasil yang menunjukkan bahwa ada pengaruh urutan kelahiran terhadap kreativitas pada anak. Anak tengah, anak yang dilahirkan kemudian dianggap lebih kreatif dari pada anak sulung. Hal ini disebabkan karena anak sulung lebih diharapkan untuk mentaati harapan-harapan orang tua.
d.   Untuk keluarga
Anak-anak dari keluarga kecil cendeung lebih kreatif dari pada anak yang bersal dari keluarga besar. Pada keluarga besar, sifat pola asuh lebih otoritarium dan akan diperburuk oleh kondisi ekonomi yang kuranng menguntungkan.

e.    Lingkungan perkotaan dan pedesaan
Anak-anak yang berasal dari daerah perkotaan cenderung lebih kreatif dari pada anak-anak yang berasal dari pedesaan. Anak-anak dipedesaan kurang mendapat rangsangan,dibandingkan dengan anak-anak yang berasal dari daerah perkotaan.

5.Upaya Guru dalam Mengembangkan Kreativitas  Peserta Didik dalam Proses Pembelajaran
Pengembangan kreatifitas dapat dilakukan melalui proses belajar diskaveri/inkuiry dan belajar bermakna, dan tidak dapat dilakukan hanya dengan kegiatan belajar yang hanya bersifat ekspositori. Karena inti dari kreatifitas adalah pengembangan kemampuan berpikir divergen dan bukan berpikir konvergen.
Untuk pengembangan kemampuan demikian guru perlu menciptakan situasi belajar- mengajar yang banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah, melakukan beberapa percobaan, mengembangkan konsep-konsep atau gagasan siswa sendiri.
Dalam proses pembelajaran peserta didik perlu diupayakan pengembangan aktifitas, kreativitas, dan motivasi siswa di dalam proses pebelajaran. Ada banyak cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk dapat meningkatkan kreativitas para peserta didiknya, salah satunya yaitu dengan mengoptimalkan pelajaran seni rupa yang telah ada dalam kurikulum pembelajaran, seperti yang dibahas pada salah satu jurnal. Disana dijelaskan bahwa mata pelajaran seni rupa bertujuan untuk meningkatkan kreativitas, sensitivitas, perasaan, dan kemampuan keterampilan berkarya.Dengan mengutip pemikiran Gibbs, E.Mulyasa(2003) mengemukakan hal-hal yang perlu dilakukan agar siswa lebih aktif dan kreatif dalam belajarnya, adalah:
1)  Dikembangkannya rasa percaya diri pada diri siswa dan mengurangi rasa takut
2)  Memberikan kesempatan pada seluruh siswa untuk berkomunikasi ilmiah secara bebas terarah
3)  Melibatkan siswa dalam menentukan tujuan belajar dan evaluasinya
4)  Memberikan pengawasan yang tidak terlalu ketat dan tidak otoriter
5)   Melibatkan mereka secara aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran secara keseluruhan
Widada (1994) dalam Akhmad Sudrajat(2009) mengemukakan bahwa untuk meningkat aktivitas dan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran, pendidik dapat menggunakan pendekatan sebagai berikut:
1.Self esteem approach; guru memperhatikan pengembangan self esteem(kesadaran akan harga diri siswa) siswa.
  2.Creative approach; guru mengembangkan problem solving, brain storming, inquiry, dan role playing.
  3.Value clarification an moral development approach; mengembangkan segenap potensi siswa menuju tercapainya self actualization,termasuk dalam hal etika dan moral
4.Multipletalent approach; pengembangan seluruh potensi siswa untuk membangun self concept yang menunjang kesehatan mental.
5.Inquiry approach; guru memberiksn kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan proses mental dalam menemukan konsep atau prinsip ilmiah serta meningkatkan potensi ilmiahnya.
6.Pictorial riddle approach; mengembangkan metode untuk mengembangkan motivasi dan minat siswa dalam diskusi kelompok kecil guna membantu meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif.
7.Synetics approach; lebih memusatkan perhatian pada kompetensi siswa untuk membuka intelegensinya dan mengembangkan kreativitasnya.






Daftar Pustaka

http://sandri09a.blogspot.com/2013/03/pengembangan-kreatifitas-dalam-belajar.html
Oemar ,Hamalik. 2003 .Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara
http://zainalhakim.web.id
http://widyasari-press.com





1 komentar:

  1. bandar togel

    Ayo segera
    Agen TOGEL 4DPOIN,Online Terpercaya.
    Minimal Deposit Dan Withdraw 20.000
    Keterangan Lebih Lanjut, Anda Bisa Hubungi Disini.
    ★ Pin BBM : D1A279B6
    ★Pin BBM : 7B83E334
    ★Whatsapp : +85598291698
    ★Skype : Poin.4D
    ★Line : +85598291698

    BalasHapus

Tutorial Pembuatan Video Animasi tentang Cara Menghindari HIV/AIDS

Assalamualaikum,,,guys! Kali ini saya mengupload video tutorial yang mungkin berguna buat sobat semua. Video ini adalah tutorial bagai...